Dalam sebuah media mengabarkan mengenai sebuah pesawat komersil yakni Airbus 320 yang di data sedang mengangkut kurang lebih 172 penumpang, diamana tela dikabarka bahwa pesawat tersebut sempat terjebak dalam sebuah pertempuran yang berlangsung hingga detik ini antara Suriah dan Israel yang mungki akan berlangsung cukup lama dan sengit, kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis 6 Februari 2020 kemarin di langit Suriah, pesawat tersebut hampir tertembak jatuh dengan peluru kendali antipesawat yang telah di luncurkan oleh pihak Suriah yang di luncurkan sebagai bentuk serangan balasan atasa serangan jet tempur yang menyerang Suriah di dekat damaskus atas serangan dari pihak Israel.
Pada akhirnya pesawat tersebut dapat berhasil mendarat dengan selamata dan tidak ada kerusakan apapun dan korban jiwa, semua di kabarkan selamat, dimana pesawat tersebut mendarat di bandara Khmeimim yang mana bandara tersebut di operasikan oleh pihak militer negara Rusia terletaki di Provinsi Latakia, Suriah dari pihak militer Rusia sendiri tidak menjelaskan secara rinci maskapai yang terjebak dalaam sebuah pertempuran tersebut.
Dalam pernyataan menyebutkan rekasi cepat diberikan oleh pusat kontrol dari lalu lintas udara di bandara Damaskus bahwa kemungkinan pesawat A320 telah meninggalkan zona batas dari tembak sistem pertahanan antipesawat yang dimiliki oleh Suriah. Berdasarkan kutipan dari pemerintah kementerian pertahanan Rusia pada hari Jum’at pada tanggal 7 Februari 2020.
Pihak dari negara Rusia telah menuduh Israel dengan menggunakan pesawat tersebut sebagai tameng diri dalam serangan misil dari suriah ke Rusia, Pada saat serangan yang di luncurkan oleh pesawat-pesawat dari pihak Israel berlangsung tiba-tiba saja sebuah pesawat Airbus 320 melintas di langit dan sedang bersiap untuk mendarat pada zona mati dalam serangan udara dan artileri tersebut berdasarakan pernyataan lanjutannya.
Dari pihak negara Moskow beranggapan bahwa negara Israel memang memiliki strategi untuk bersembunyi di balik pesawat Airbus 300 tersebut demi keperluan untuk memblokir serangan balasan dari pasukan Suriah.
Militer Israel memang sudah tidak memiliki sifat kemanuasiaan terjhafdap korban hingga penumpang ang dada dis alam pesawat tersebhjut, berdarakan pendapat dari Kremlin. Israel memang telah berunglang kali dalam meluncurkan serangan dalam udara ke negeri Suriah untuk keperluan menggulingkan kekuasaan dari pasukan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad dan dari kelompok pemberontak serta sekutu dari negara itran serta Hizbullah di negara itu. Itu terbukti dengan banyaknya korban yang berjatuhan dimana misil tersebut telah menewaskan rakyat biasa yang berjumlah kurang lebih sekitar 23 orang warga sipil Suriah dan beberapa dari milisi asing.