Rasa sakit yang muncul setelah berolahraga, yang dikenal sebagai delayed onset muscle soreness (DOMS), sering kali dianggap sebagai indikator bahwa latihan tersebut efektif. Namun, ini bukan satu-satunya atau bahkan indikator terbaik dari keberhasilan latihan. Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam tentang apakah rasa sakit setelah olahraga adalah pertanda baik atau tidak:
Pengertian dan Penyebab DOMS
- Microtrauma pada Serat Otot
- Latihan, terutama yang melibatkan gerakan eksentrik seperti menuruni tangga atau menurunkan beban dalam angkat berat, dapat menyebabkan microtrauma pada serat otot. Tubuh merespons dengan memperbaiki kerusakan ini, yang menyebabkan rasa sakit.
- Inflamasi
- Microtrauma memicu respon inflamasi, di mana tubuh mengirimkan sel-sel perbaikan ke area yang rusak. Proses ini menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.
- Adaptasi Tubuh
- Ketika Anda mencoba latihan baru atau meningkatkan intensitas, otot yang tidak terbiasa dengan jenis stres tersebut akan mengalami lebih banyak kerusakan, sehingga menyebabkan DOMS.
Apakah Rasa Sakit Tanda Latihan yang Efektif?
- Adaptasi dan Perbaikan
- Rasa sakit setelah latihan menunjukkan bahwa otot mengalami microtrauma dan sedang dalam proses perbaikan dan adaptasi. Ini adalah bagian dari proses peningkatan kekuatan dan massa otot.
- Bukan Satu-satunya Indikator
- Meskipun rasa sakit bisa menjadi tanda bahwa otot bekerja keras, ini bukan satu-satunya indikator keberhasilan latihan. Perkembangan dalam kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, atau peningkatan performa dalam latihan tertentu lebih merupakan indikator yang baik.
- Risiko Cedera
- Terlalu sering mengalami DOMS atau rasa sakit yang berlebihan bisa menjadi tanda overtraining atau teknik yang salah, yang dapat meningkatkan risiko cedera.
Manfaat dan Risiko DOMS
Manfaat:
- Adaptasi Otot: Rasa sakit dapat menunjukkan bahwa otot sedang beradaptasi dan menjadi lebih kuat.
- Variasi Latihan: Mencoba latihan baru atau variasi latihan yang berbeda bisa merangsang pertumbuhan otot lebih lanjut.
Risiko:
- Cedera: Rasa sakit yang berlebihan atau berkelanjutan dapat menunjukkan adanya cedera atau teknik latihan yang salah.
- Overtraining: Mengabaikan rasa sakit dan terus berlatih tanpa cukup istirahat dapat menyebabkan overtraining, yang mengurangi performa dan meningkatkan risiko cedera.