Jenis Pertolongan Pertama yang Harus Kamu Kuasai

Menguasai keterampilan pertolongan pertama sangat penting, karena dapat membantu menyelamatkan nyawa atau mencegah cedera semakin parah sebelum bantuan medis tiba. Pertolongan pertama mencakup tindakan-tindakan dasar yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk memberikan bantuan dalam situasi darurat. Berikut adalah beberapa jenis pertolongan pertama yang sebaiknya kamu kuasai:

1. CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

CPR adalah salah satu teknik pertolongan pertama yang paling vital, terutama dalam kasus henti jantung. CPR dilakukan dengan memberikan tekanan pada dada dan memberikan napas buatan untuk membantu memompa darah dan oksigen ke otak hingga bantuan medis tiba. Teknik ini bisa menyelamatkan nyawa dalam situasi di mana seseorang berhenti bernapas atau detak jantungnya berhenti, seperti pada kasus serangan jantung atau tenggelam.

Langkah dasar CPR mencakup:

  • Pastikan korban berada di tempat yang aman.
  • Tekan dada korban dengan ritme yang cepat (sekitar 100-120 kali per menit).
  • Jika memungkinkan, lakukan bantuan napas dengan memberi napas buatan setelah setiap 30 tekanan dada.

2. Menghentikan Pendarahan

Menghentikan pendarahan adalah salah satu keterampilan dasar dalam pertolongan pertama. Pendarahan yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan syok dan bahkan kematian dalam waktu singkat. Untuk menghentikan pendarahan, langkah-langkahnya adalah:

  • Berikan tekanan langsung pada luka dengan kain bersih atau perban.
  • Jika darah merembes, tambahkan lapisan kain lain tanpa melepas yang sebelumnya.
  • Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung untuk membantu memperlambat pendarahan.
  • Gunakan tourniquet hanya jika pendarahan sangat parah dan tidak bisa dikendalikan dengan cara lain.

3. Choking (Tersedak)

Tersedak terjadi ketika jalan napas seseorang terhalang oleh benda asing, seperti makanan atau mainan kecil. Tindakan cepat dalam situasi ini sangat penting untuk membuka kembali saluran napas. Pertolongan pertama untuk tersedak melibatkan teknik Heimlich Maneuver:

  • Berdiri di belakang korban.
  • Letakkan kepalan tangan di antara pusar dan tulang rusuk, lalu tekan dengan cepat ke arah atas dan dalam.
  • Ulangi gerakan ini sampai benda asing keluar atau hingga korban bisa bernapas.

Jika korban adalah anak-anak atau bayi, prosedur Heimlich Maneuver dilakukan dengan lebih hati-hati, dengan tepukan lembut di punggung atau tekanan pada dada.

4. Pertolongan pada Luka Bakar

Luka bakar bisa terjadi karena kontak dengan api, benda panas, atau zat kimia. Ada tiga tingkatan luka bakar: derajat satu (luka bakar ringan), derajat dua (luka bakar sedang), dan derajat tiga (luka bakar parah). Untuk menangani luka bakar, kamu bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Dinginkan area yang terbakar dengan air mengalir selama 10–20 menit.
  • Hindari menggunakan es atau krim karena dapat memperburuk kondisi kulit.
  • Tutupi luka bakar dengan perban steril atau kain bersih, jangan melepaskan kulit yang melepuh.
  • Jika luka bakar cukup luas atau parah, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan.

5. Pertolongan pada Syok

Syok adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat disebabkan oleh kehilangan darah, serangan jantung, atau reaksi alergi. Gejalanya bisa berupa kulit pucat, pernapasan cepat, pingsan, atau kelelahan ekstrem. Untuk menolong korban syok:

  • Letakkan korban berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari jantung.
  • Longgarkan pakaian yang ketat.
  • Berikan selimut untuk menjaga suhu tubuh korban agar tetap hangat.
  • Segera cari bantuan medis, karena syok bisa berakibat fatal jika tidak segera diatasi.

6. Pertolongan pada Patah Tulang

Jika seseorang mengalami patah tulang, penting untuk menstabilkan area yang terkena agar cedera tidak semakin parah. Hindari memindahkan korban kecuali benar-benar diperlukan. Berikut cara pertolongan pertama pada patah tulang:

  • Stabilkan bagian tubuh yang terluka dengan belat (splint) jika ada.
  • Hindari mencoba meluruskan tulang yang patah.
  • Segera bawa korban ke rumah sakit atau hubungi layanan darurat.