Tromboflebitis adalah kondisi medis yang ditandai oleh peradangan pada dinding pembuluh darah, khususnya pembuluh darah vena, yang disertai dengan pembentukan bekuan darah atau trombus. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu “trombus” yang merujuk pada bekuan darah, dan “flebitis” yang mengacu pada peradangan pembuluh darah vena. Kondisi ini dapat terjadi baik pada vena superfisial maupun vena yang lebih dalam.
### **Penyebab Tromboflebitis:**
1. **Trauma atau Cedera Vaskular:** Cedera pada vena dapat menyebabkan peradangan dan pembekuan darah. Hal ini dapat terjadi akibat trauma fisik, seperti cedera olahraga atau tindakan medis tertentu.
2. **Stasis Darah:** Stasis darah, atau aliran darah yang lambat atau terhenti, dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah. Ini sering terjadi pada individu yang terbatas dalam gerakan atau memiliki kondisi yang menyebabkan aliran darah yang lambat.
3. **Infeksi:** Infeksi pada vena dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan bekuan darah. Tromboflebitis yang terkait dengan infeksi disebut sebagai “tromboflebitis septik.”
4. **Pemakaian Kateter Vena:** Penggunaan kateter vena untuk infus atau perawatan medis lainnya dapat meningkatkan risiko tromboflebitis.
5. **Varises:** Varises atau pembuluh darah vena yang melebar dan melengkung juga dapat meningkatkan risiko tromboflebitis.
6. **Gangguan Koagulasi Darah:** Gangguan pada sistem pembekuan darah, seperti sindrom antifosfolipid atau defisiensi protein C atau S, dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah.
### **Gejala Tromboflebitis:**
Gejala tromboflebitis dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Gejala umumnya meliputi:
– Nyeri atau rasa panas di sepanjang vena yang terkena.
– Pembengkakan atau kemerahan di sekitar pembuluh darah yang terinfeksi.
– Menggigil atau demam (pada tromboflebitis septik).
– Pembentukan benjolan atau tonjolan yang terasa keras pada kulit.
### **Komplikasi Tromboflebitis:**
1. **Embolisme Paru-paru:** Bekuan darah yang terbentuk di vena dapat terlepas dan mencapai paru-paru, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai emboli paru-paru, yang bisa mengancam nyawa.
2. **Pembentukan Abses:** Pada tromboflebitis septik, infeksi dapat menyebabkan pembentukan abses di sekitar pembuluh darah.
3. **Sindrom Postflebitis:** Terkadang, tromboflebitis dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan katup di dalamnya, yang dapat menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai sindrom postflebitis.
### **Diagnosis dan Pengobatan:**
1. **Diagnosis:** Dokter dapat mendiagnosis tromboflebitis berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan serangkaian tes seperti ultrasonografi atau Doppler untuk memeriksa aliran darah dan deteksi bekuan darah.
2. **Pengobatan:**
– **Obat Antiinflamasi:** Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kompres hangat dapat membantu meredakan gejala dan peradangan.
– **Antikoagulan:** Jika bekuan darah cukup besar atau risiko komplikasi tinggi, dokter dapat meresepkan antikoagulan atau “pengencer darah” untuk mencegah bekuan darah lebih lanjut.
– **Elevasi Kaki:** Mengangkat kaki di atas permukaan jantung dapat membantu mengurangi pembengkakan.
– **Pemakaian Kompres:** Kompres elastis dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan aliran darah.
Tromboflebitis memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi yang serius. Setiap gejala atau tanda yang mencurigakan harus segera dilaporkan kepada dokter untuk penilaian lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.