Pemeriksaan Penting untuk Bayi Baru Lahir, Jangan Terlewat
Setelah melahirkan, pemeriksaan kesehatan pada bayi baru lahir sangat penting untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dengan baik dan tidak memiliki masalah kesehatan yang tersembunyi. Ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan segera setelah kelahiran dan dalam minggu-minggu pertama kehidupan untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Berikut adalah beberapa pemeriksaan penting yang tidak boleh terlewatkan.
1. Pemeriksaan Kesehatan Umum (Pemeriksaan Fisik)
Begitu bayi lahir, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum untuk memeriksa kondisi fisik bayi secara keseluruhan. Pemeriksaan ini meliputi:
- Pemeriksaan kepala – Untuk memastikan tidak ada kelainan pada bentuk kepala atau tanda-tanda pembengkakan.
- Pemeriksaan kulit – Untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda penyakit kulit, seperti ruam atau kuning (jaundice).
- Pemeriksaan mata, telinga, hidung, dan mulut – Memastikan bahwa organ-organ sensori berfungsi dengan baik.
- Pemeriksaan jantung dan paru-paru – Memastikan tidak ada kelainan pada detak jantung atau pernapasan.
2. Tes Skrining Bayi Baru Lahir (Newborn Screening)
Tes skrining bayi baru lahir bertujuan untuk mendeteksi gangguan metabolik, genetik, atau penyakit lainnya yang tidak terlihat pada pemeriksaan fisik. Di Indonesia, tes skrining ini umumnya dilakukan pada hari ketiga hingga ke-7 setelah kelahiran dan meliputi:
- Skrining Gangguan Metabolik – Untuk mendeteksi kondisi seperti fenilketonuria (PKU) atau hipotiroidisme kongenital yang dapat mengganggu perkembangan otak bayi jika tidak diobati sejak dini.
- Tes Pendengaran – Tes ini untuk mendeteksi gangguan pendengaran, sehingga bayi dapat segera mendapatkan penanganan yang sesuai.
- Tes Jaundice (Kuning) – Jaundice adalah kondisi umum pada bayi baru lahir yang terjadi ketika kadar bilirubin dalam darah bayi tinggi. Pemeriksaan ini untuk memastikan bayi tidak mengalami masalah kuning yang berlebihan.
3. Vaksinasi Dasar
Pemberian vaksinasi dasar sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Vaksin pertama yang biasanya diberikan segera setelah kelahiran adalah vaksin Hepatitis B. Selain itu, ada vaksinasi tambahan yang diberikan pada usia 1, 2, dan 6 bulan seperti vaksin BCG, Polio, DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis), Hib, Hepatitis B, dan PCV (Pneumokokus). Vaksinasi membantu membangun kekebalan tubuh bayi sejak dini.
4. Tes Kesehatan Mata (Pemeriksaan Retina)
Pada beberapa bayi, pemeriksaan mata atau retina perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kelainan kongenital yang dapat mempengaruhi penglihatan mereka. Pemeriksaan ini sangat penting, terutama bagi bayi yang lahir prematur atau dengan riwayat kelahiran yang berisiko tinggi.
5. Pemeriksaan Berat Badan dan Tumbuh Kembang
Setelah kelahiran, berat badan dan panjang badan bayi akan dicatat dan dipantau dalam beberapa hari pertama. Penurunan berat badan sedikit pada bayi baru lahir adalah hal yang normal, tetapi jika bayi kehilangan terlalu banyak berat badan, hal ini bisa menandakan masalah seperti kesulitan menyusui atau gangguan kesehatan lainnya. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup makanan dan berkembang dengan baik.
6. Pemeriksaan Reflex Bayi
Pemeriksaan refleks bayi dilakukan untuk memeriksa perkembangan sistem saraf bayi. Beberapa refleks yang diperiksa meliputi:
- Refleks Moro (kaget)
- Refleks genggaman
- Refleks mencari (rooting reflex) yang memungkinkan bayi mencari puting ibu untuk menyusu.
Pemeriksaan ini membantu dokter memastikan bahwa saraf motorik bayi berkembang dengan baik.
Kesimpulan
Pemeriksaan-pemeriksaan ini sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa bayi baru lahir dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit atau gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan mereka. Jika ada kelainan yang terdeteksi pada pemeriksaan, penanganan sejak dini sangat berperan dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan perkembangan normal bayi. Oleh karena itu, penting untuk tidak melewatkan pemeriksaan-pemeriksaan ini dan selalu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengikuti jadwal pemeriksaan lanjutan yang sesuai.